SAMARINDA, KOMPAS.com - Limbah perusahaan tambang batu bara dan kepala sawit yang beroperasi di sekitar Desa Permai, Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) Kalimantan Timur diduga mencemari Sungai Perak.
Ikan-ikan dan udang ditemukan mati mengambang di sungai.
Ketua Badan Permusyawatan Kampung (BPK) Permai, Kecamatan Damai, Kubar, Dones Husein mengatakan bahwa pencemaran sebetulnya sudah terjadi sejak 2015 lalu.
Namun, laporan yang disampaikan warga diklaim tak mendapat respons pemerintah daerah. Husein mengaku bosan melaporkan hal ini ke camat, Polsek hingga dinas terkait dan bupati.
Puncaknya pada Kamis (21/11/2019) pagi, masyarakat yang hendak mencari ikan di sungai mendadak kaget melihat ratusan ikan terapung mati. Sebagian lain tergeletak di bibir sungai.
Baca juga: Wali Kota Pastikan Perairan Jayapura Tak Tercemar Limbah Merkuri dari PNG
"Hanya Tuhan saja yang saya belum lapor," ungkap Dones saat dikonfirmasi, Sabtu (23/11/2019).
Sungai Perak melintasi Desa Permai, Desa Besi menuju Sungai Mahakam. Setiap harinya sungai ini dimanfaatkan oleh warga sekitar yang mencari ikan. Warga juga sering menggunakan sungai itu untuk mandi, mencuci, dan lainnya.
"Kalau minum warga pakai beli. Sungai hanya digunakan untuk mandi dan cuci," kata Dones.
Karena tercemar kini warga cemas dan meminta perhatian pemerintah daerah. Husein menduga pencemaran terjadi akibat limbah perusahaan.
Total ada tiga perusahaan beroperasi di daerah sekitar. Dua perusahaan tambang batu bara dan satu perusahaan kelapa sawit.
" Sawit ini yang lebih dekat dengan kampung," katanya.
Setiap kali hujan, kata Husein pencemaran makin parah karena banjir membawa limbah dari aktifitas perusahaan menuju sungai ini.
Dia berharap laporan yang disampaikan warga segera ditindaklanjuti petugas.
"Petugas jangan tidur saja, mentang-mentang perusahaan banyak uang, laporan kami nggak ada tindakan," katanya geram.
Setidaknya ada 3.000 warga yang terdampak atas pencemaran itu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kutai Barat Ali Sadikin mengatakan, sudah menurunkan tim ke lapangan mengambil sampel air.
"Sudah, saya juga minta mereka, selain ambil sampling airnya juga membawa ikannya untuk diuji," kata Ali saat dikonfirmasi.
Setelah diuji, lanjut Ali, pihaknya baru bisa mengambil kesimpulan penyebab pasti pencemaran tersebut.
Ali mengakui di wilayah sekitar kampung terdapat aktivitas pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit.
"Di Sungai Perak itu memang ada banyak kegiatan, cuman kita masih lihat lagi nanti. Jadi biar ambil airnya dulu. Kalau memang ada dugaan itu, kami tinggal cari ke mana sumbernya. Apakah tambang batu bara atau perkebunan kelapa sawit atau kedua-duanya," ujar Ali.
"ikan" - Google Berita
November 23, 2019 at 04:35PM
https://ift.tt/37waKhE
Ikan-ikan Mati Akibat Sungai Perak di Kaltim Dicemari Limbah Perusahaan - Kompas.com - KOMPAS.com
"ikan" - Google Berita
https://ift.tt/2Lm4jo8
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ikan-ikan Mati Akibat Sungai Perak di Kaltim Dicemari Limbah Perusahaan - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment