LAMPUNG — Ikan asin dan teri yang merupakan bahan makanan yang bisa disimpan lama menjadi populer di Lampung Selatan saat musim hujan. Hal tersebut dikarenakan bahan makanan yang siap diolah kapanpun, terutama saat banjir.
“Saat penghujan masyarakat dominan ingin menyimpan stok bahan makanan. Terlebih di sebagian wilayah Lamsel yang rawan banjir, ada sebagian lahan pertanian gagal panen. Stok olahan ikan laut bisa jadi bahan makanan yang awet disimpan dalam waktu lama,” beber Jumadi, nelayan di pesisir Bakauheni,Lampung Selatan (Lamsel) saat ditemui Cendana News, Sabtu (7/3/2020).
Tingginya permintaan ikan asin,teri dan olahan ikan yang diawetkan menurut Jumadi tidak berkaitan dengan munculnya virus Corona (Covid-19). Sebab bagi sebagian masyarakat sejumlah kebutuhan bahan makanan segar masih bisa diperoleh dari kebun.
Jumadi menyebut mendapat pesanan dari salah satu kerabat yang ada di Jakarta. Pesanan menggunakan jasa ekspedisi mencapai 100 kilogram ikan asin dan teri. Stok bahan makanan itu sengaja dipilih kerabat karena kesulitan bepergian untuk mencari kebutuhan dapur.
“Kemarin kerabat ada yang datang ke sini, balik lagi ke Jakarta minta dikirimi karena akan dijual kembali ke tetangga,” ungkap Jumadi.
Saat penghujan dengan potensi banjir, bahan makanan berbahan ikan yang diawetkan cukup membantu. Sebab jenis cumi cumi, teri, ikan asin bisa diolah menjadi berbagai jenis kuliner sebagai lauk. Olahan ikan yang sudah diawetkan bisa bertahan dalam jangka lama dalam kondisi darurat. Bahan olahan dari ikan laut yang diawetkan juga memiliki kandungan gizi tinggi.
“Kandungan gizi yang tinggi dari ikan laut menjadi penjaga stamina tubuh terutama saat penghujan,”bebernya.
Sukiem, pembuat ikan asin di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi menyebut ikan yang diawetkan banyak diminati. Jenis ikan yang diawetkan melalui proses perebusan menjadi ikan asin dan ikan tawar mengalami peningkatan permintaan.
Dalam sepekan, biasanya permintaan olahan ikan yang diawetkan sekitar 40 kilogram, kini meningkat menjadi 100 kilogram. Harga ikan asin ikan kepala batu yang dibelah seharga Rp35.000 per kilogram. Ikan teri asin dan tawar dijual Rp50.000 per kilogram.
“Permintaan berasal dari sejumlah warung, rumah makan dan konsumen rumah tangga,” tuturnya.
"ikan" - Google Berita
March 07, 2020 at 07:44PM
https://ift.tt/2TLlrXx
Musim Hujan, Permintaan Ikan Asin di Lamsel Meningkat - Cendana News
"ikan" - Google Berita
https://ift.tt/2Lm4jo8
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Musim Hujan, Permintaan Ikan Asin di Lamsel Meningkat - Cendana News"
Post a Comment